CHAPTER 7
Beberapa tahun yang lalu, Salwa akan sangat bersemangat menjejakkan kakinya di tanah perumahan mewah ini.
Salwa mengagumi setiap desain bangunannya yang artistik, pilihan warna catnya yang dinamis, bahkan suasananya yang bersahabat, seperti wujud mimpinya di salah satu negara bagian Eropa. Tapi lebih dari semua alasan itu, Salwa tau dilingkungan inilah degup jantung Salwa seolah menemukan tambatannya.
Perumahan Cepiring No. 5, lekat betul alamat ini di memorinya. Meski belum pernah masuk ke dalamnya, Salwa tau itu rumah keluarga besar Collin. Ah.. Collin bukankah hanya sebuah nama di sepenggalan kisah lalu?
“Asyiikkk…taman itu kebetulan kosong”
“Yuukkkssss”
Beramai-ramai mereka menyerbu taman kota yang sama sekali tidak diperuntukkan bagi masyarakat luar seperti mereka. Dari dalam kantong tas masing-masing, sekelompok remaja putri itu mengeluarkan berbagai macam snack dengan berbagai rasa dan merk.
Ohoho mereka berpiknik ria. Berkumpul, bercanda, makan-makan, kongkow-kongkow..bukankah tak ada yang lebih asyik dari itu?
Namun keasyikan ini tak bertahan lama ketika beberapa mil dari mereka terlihat sekelompok orang menghampiri sambil menunjukkan wajah kurang simpatinya.
“Hey..apa yang kalian lakukan disini hah?” tanya salah satu dari mereka
“Oh Anda tidak melihat kami sedang having fun, Om?”
“Aha, jadi kalian warga sini?”
“mm..sama sekali bukan, memangnya kenapa”
“Semua di dunia ini ada prioritasnya sayang, sana minggir”
“Emang kalian siapa, maunya apa si, main ngusir-ngusir aja?”
“Nona muda kami sedang ingin bersantai disini, tanpa ada gangguan dari orang-orang seperti kalian”
Dibalik 3 pria dewasa itu, Salwa melihatnya. Seorang gadis cantik, yang agak pucat dengan ditemani seorang pemuda tanggung yang cukup menawan dalam balutan sweeter beige yang sangat kontras dengan kulit putihnya. Dan Salwa tak akan pernah melupakannya, rambut hitam pendek lurus yang tersisir rapi dengan beberapa helai yang terjulur indah alami di sekeliling dahinya…
Oh Tuhan…Collin kah itu. Kenapa Collin menggandeng tangannya, kenapa Collin melindunginya seolah-olah mereka adalah sepasang kekasih yang saling menyayangi?
TO BE CONTINUE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar