CHAPTER 5
Malang, 07.30 WIB
Upacara Penerimaan Siswa Baru
Salwa ada disana, bertugas sebagai dirijen yang memandu paduan suara. Belum apa-apa Salwa sudah terpilih sebagai salah satu petugas upacara. Membelakangi tembok pembatas area sekolah dan kebun apel..
Sebuah titik, yang semakin lama semakin jelas berjalan ke arah pagar pembatas, tak salah lagi, dengan rambut lurus pendeknya yang tergerai indah, badan tinggi tegap semampai…itu Collin!
Hampir semua alumni SD Unggulan temen sekelas Salwa melihatnya, itu Collin! Tapi kenapa dia ada di luar pagar pembatas sekolah?
***
Upacara berjalan lancar. Sampai semua bubar Collin masih berada di luar pagar pembatas. Collin menunggu, dia menunggu sampai Salwa membalikkan badan dan melihatnya.
Lama, ketika upacara selesai, akhirnya apa yang diharapkan Collin terkabul. Salwa melihatnya! Oh Tuhan, jantung Collin serasa mau copot, Salwa tampak makin cantik saja dalam balutan busana petugas upacaranya yang serba putih.
“Salwa, ini aku!”
Salwa melihatnya tapi hanya sekilas, dan Salwa meyakininya sebagai fatamorgana..
Hanya sekilas dan Salwa tak pernah mengarahkan pandangannya ke titik yang sama lagi..
“Salwa, kau melupakanku?”
Bisik lirih Collin dalam hati..
Lapangan mulai sepi, Collin terduduk lesu di pinggiran pagar, sementara Salwa sibuk membantu petugas yang lain merapikan peralatan upacara.
***
“Salwa, tahukah kau tadi Collin ke sini, dia ada di luar pagar pembatas itu” evy menunjuk arah yang tadinya ditempati Collin
“Oh sudahlah, jangan menghiburku Vy”
“Semua orang melihatnya kok”
“Hah..kenapa kamu tidak bilang dari tadi, evy?”
“Oh Tuhan, Salwa..Salwa”
Seraya berlari ke arah yang ditunjuk Evy, Salwa memanggil-manggil nama Collin.
Sekali lagi pertemuan mereka seolah tak di ridhoi, terlambat, Collin sudah melangkahkan kakinya menjauhi pagar pembatas sekolah..
“COLLIIIIIIIIIINNNN………”
Salwa menangis sejadi-jadinya, kenapa begini….
Kemudian hari, Salwa baru mengetahui jawabannya.
TO BE CONTINUE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar