Rabu, 30 September 2009

Diantara Dua danau dan 3 Cerobong Orange



Bendungan Karang Kates

Cha mang bocah asli Malang, tapi percaya nggak percaya dari bayi bahkan sebelum mengadu nasib di mother city Cha selalu mudik paska lebaran Idul Fitri, kemana? Yups ke Blitar.

Tapi ini bukan tentang Blitar, ini tentang bagian kecil dari perjalanan menuju ke sebuah dusun kecil yang masih bergantung pada hasil panen sawah dan ladang sebagai mata pancaharian utama.



Yuhuu, ini dia bendungan karang kates, kenapa namanya karang kates. Hehe jangan ditanya kemana aku pergi ups ngelantur..maksudnya jangan tanya Cha deh sama aja nggak ngertinya. Yang Cha tau, karang itu ya karang sementara kates itu papaya jadi mungkin sejarahnya ada hubungannya sama batu karang dan buah papaya hahaha…




Tapi dibalik itu, viewnya itu lo, Subhanallah seger dan bagus banget, hanya dengan membayar 1000 rupiah saja kita semua bisa memasuki area bendungan dengan kendaraan bermotor. Nikmati saja pemandangannya yang asri, bersih dan bebas polusi.


Kanan kiri jalan raya di apit kedua danau besar nan elok dan ketiga cerobong besar berwarna oranye khas bendungan Karang Kates. Biasanya Cha hanya bisa melihat view ujung cerobong bendungan ini dari jendela kereta api yang melintas di pinggiran danau. Tapi hari ini sungguh beruntung bisa melihat dari dekat dan berfoto-foto bersama keluarga. Mau? Mampir aja ^_*

1 komentar:

  1. Duh,.. jd pngen jg maen k situ. Q ja yg dah 24 th idup d Malang gag pnah dadi witness keindahan bendungan ni dari atas. Yes, that what I am (don't make me shy any longer, I just felt that). Slama ni Q jg cuman bisa ngeliat dari bawah for no more than 5 minutes before the train entering twin tunnel. Hopefully someday I'll be there lah,... (^_^)y

    BalasHapus