Jumat, 30 Januari 2009

tRiO MuNgIl




Ehem..ehem...yah sudah biasa cari-cari perhatian seperti apapun kita sudah berada disini 2 mingguan tapi tak ada satupun yang sadar akan keberadaan kita berdua..


Oh dinding ini membatasi penglihatanku, tapi aku sepertinya mendengar suara lembut yang begitu mengharapkanku...

"Ayo...mama, baju mungil itu lucu sekali Firsa mau membelinya buat Adek..please" Pinta Firsa pada mamanya
"Ah Firsa baju itu terlalu kecil untukmu sayang, kita cari yang lain aja yuk" ajak Mama "Yah..mama padahal kan buat adek Firsa ntar..." meski enggan Firsa menuruti nasehat Mama.

Dalam hati Mama tersenyum sekaligus sedih. Hampir 5 tahun yang lalu setelah melahirkan Firsa mama menderita kanker leher rahim yang mengharuskan operasi demi kesembuhannya. Semenjak hari itu Mama tahu sepertinya mustahil untuk memenuhi permintaan Firsa yang satu ini

Namanya juga gadis kecil, Firsa belum bisa memahami keadaan ini. Satu-satunya yang dia mengerti sampai saat ini Firsa ingin punya seseorang yang memanggilnya 'kakak' hanya saja Mama dan Papa Firsa menilai Firsa belum mampu untuk mengurus seorang adik.

Pagi ini Firsa bangun dengan mata berseri-seri. Dibukanya jendela kamar...

"Uh, diluar masih gelap" gumamnya pelan sambil beranjak dari kamarnya... Tiba-tiba...
"Firsa, apa yang kamu lakukan sayang!" pekik mama terkejut.

Hahaha ...Firsa iseng banget masuk ke kamar Mama dan menunggu di kaki ranjang sampai mama terbangun. Hampir saja Firsa tak sengaja ketendang kaki Mama...

Dengan polos Firsa menjawab
"Icha, temen Firsa mendapati adeknya lahir di depan kaki ibunya ketika ibunya terbaring seperti Mama tadi. Firsa kan cuma pengen tau apa adek Firsa udah muncul pagi ini..."

Dalam hati Mama sangat sedih mendengar jawaban polos Firsa, tapi susah pula baginya untuk tidak tersenyum mendengar penuturan putri semata wayangnya.

Sementara...
Sabar dong...mana bisa kita muncul begitu aja dinding ini membuatku merasa agak sesak

Demikian berjalan hingga 5 bulanan. Semangat Firsa sudah mulai mengendur. Sekarang Firsa jadi rajin bermain ke tempat Icha, tentu saja alasannya untuk bermain dengan adik Icha. Apalagi akhir-¬akhir ini Mama merasa tidak sehat, sepertinya ada yang salah dengan perutnya. Perut mama agak membesar seperti orang masuk angin, tapi badannya semakin kurus. Sehingga Mama mesti banyak-banyak istirahat dan tidak bisa menemani Firsa bermain.

Mama dan Papa tak tega melihat Firsa sering kesepian, akhimya tanpa setahu Firsa, Mama dan Papa mengurus adopsi untuk mendapat hak asuh seorang adik bayi lucu untuk Firsa..

Tak membutuhkan waktu lama, suatu hari tahun yang sama di bulan ketujuh Firsa mendengar tangisan nyaring di depan rumahnya
"oek...oek...oek!"

Bukan main senangnya Firsa memiliki seorang adek lucu di rumahnya, yang bisa dia ajak bermain, bercanda bahkan tidur bersama...

Aduh ruangan ini sudah tidak cukup lagi buat kita berdua, kapan sih kita bisa berteriak lantang dan bergerak bebas diluar sana...Meskipun disini hangat dan nyaman aku tidak yakin ruangan ini akan bisa menampung kita lebih lama lagi..

Sementara itu, kondisi mama makin memburuk, masuk angin mama sepertinya makin parah. Tapi Firsa heran kenapa Mama sering menolak diantar ke rumah sakit, sepertinya Mama trauma dengan rumah sakit, dokter dan operasi..

Ih geser dikit dong.. ih sempit banget sih disini...

"Aduh, Pa sepertinya perut Mama ditendang sesuatu aduh nyeri, sakit Pa.." rintih Mama Seketika itu juga Papa dan Firsa mengantar Mama ke rumah sakit..

Di dalam mobil Firsa tak henti-hentinya berdoa untuk kesembuhan Mamanya meskipun tanpa disadari di tiap doanya terselip keinginan besamya selama ini...
"Ya Allah, sembuhkanlah Mamaku supaya adek-adekku di dalam perut Mama juga sehat...Firsa nggak keberatan punya adek banyak, kalo kamamya tidak cukup Firsa tidur di lantai aja. Tapi Mamaku harus sehat dulu supaya bisa melahirkan adek-adek lucu seperti Mama Icha"

Hohoho..di balik dinding itu dua makhluk tersenyum senang ketika akhirnya mendengar Dokter bilang..

"Selamat Pak, Bu anda dikaruniai 2 bayi kembar dan usia kandungan Ibu sudah mencapai 6 bulan. Saya juga heran kok baru diperiksakan sekarang"

"SubhanaAllah, Pa?" pekik Mama takjub...
"HORE!...akhirnya aku bisa main dengan Trio Mungil, iya kan Mama 2 + 1 = 3, Hahaha "
Teriak Firsa kegirangan.

Sekarang kalian tahu kan kenapa kami berdua harus segera keluar, kakak kami menyayangi kami ;-O

2 komentar:

  1. Weits, mantep nian critonyo.
    Bolehlah mbak ini.
    Gek, Ditunggu lagi crito2 lainnyo.
    kalo alurnyo lebih misterius, wah..tambah keren pulo...

    BalasHapus
  2. Thx ya mas, wis iso iso ae. Amin. makasih banyak lo supportnya, moga aja bisa tambah produktif. cayoo!!

    BalasHapus